Jumat, 12 Agustus 2016

USAHA BUDI DAYA TANAMAN KAYU MANIS


USAHA BUDI DAYA
TANAMAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)



Oleh :
 Penyuluh Kehutanan Lapangan Kabupaten Brebes
(AKHMAD SAYIDI, SST)



Tanaman kayu manis memiliki potensi
dan peluang pasar yang tinggi


Tanaman kayu manis berasal dari hutan, tetapi pemanfaatannya di bidang industri sudah banyak dilakukan. Oleh karena itu, kayu manis tergolong dalam tanaman hutan industri yang memiliki potensi dan peluang pasar yang tinggi. Olahan utama kayu manis berupa minyak asiri, yaitu bentuk olahan yang bernilai ekonomi cukup tinggi (terutama jika standar internasionalnya terpenuhi). Di Indonesia sendiri, belum banyak industri yang menggeluti bidang ini dengan standar yang baik. Oleh karena itu, informasi akurat tentang penanganan kayu manis, mulai dari budi daya hingga pemanfaatannya, sangat diperlukan.
A.     Sekilas Tentang Kayu Manis.
Kayu manis terdiri atas beberapa spesies dari genus Cinnamoum. Genus ini merupakan anggota famili Lauraceae yang meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tunggal. Kulit batang pokok, cabang, dan ranting tanaman kayu manis mengandung minyak asiri dan merupakan komoditas ekspor. Kandungan minyak asirinya tidak terbatas hanya pada kulitnya saja, tetapi hingga bagian tanaman lainnya.
Daun kayu manis duduknya berseling ataudalam rangkaian spiral dan bersifat lia. Panjangnya sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm. Pucuk daunnya berwarna kemerahan, sedangkan daun tuanya berwarna hijau tua.
Tanaman kayu manis memiliki bunga berkelamin dua atau bunga sempurna dan berwarna kuning. Kelopak bunga berjumlah enam helai dalam dua rangkaian. Bunga ini tidak memiliki tajuk bunga. Benang sarinya berjumlah 12 helai yang terangkai dalam empat kelompok. Kelompok benang sari yang berada di bagian dalam umumnya mandul. Kotak sarinya beruang empat. Penyerbukan berlangsung dengan bantuan serangga (lalat).
Buah tanaman kayu manis adalah buah buni bebiji satu, berdaging, dan bentuknya bulat memanjang. Buah yang masih muda berwarna hijau tua dan yang sudah tua berwarna ungu tua. Panjang buah tergantung dari jenis kayu manisnya yaitu sekitar 1,3-1,6 cm dan diameter 0,35-0,75 cm.
Dari begitu banyak jenis kayu manis, hanya ada empat jenis yang terkenal di dunia perdagangan, baik ekspor maupun lokal, diantaranya Cinnamomum zeylanicum, Cinnamomum cassia, Cinnamomum burmannii, dan Cinnamomum cullilawan. Uraian ringkas tentang keempat jenis kayu manis tersebut terliahat pada Tabel 17. 





TABEL 17. KARAKTERISTIK BEBERAPA JENIS TANAMAN KAYU MANIS
Jenis
Umur Panen (Tahun)
Daerah Sebaran
Kelebihan Kandungan Minyak Asiri
Cinnamomum burmannii
10
Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku.
Kulit batang dan ranting mengandung sinamat aldehida dan agak mudah larut dalam air.
Cinnamomum zeylanicum
3
Pulau Ceylon (Srilanka).
Seluruh bagian tanamannya mengandung sinamat aldehida dan eugenol. Kulit batangnya tipis sehingga bisa digulung membentuk pipa.
Cinnamomum cassia
10
Kebumen, Baturaden, Purwokerto
Mengandung sinamat aldehida. Kandungan minyak asiri tertinggi terletak pada kulit batang dan kulit ranting. Tajuk tanaman berbentuk piramida.
Cinnamomum cullilawan
10
Ambon, Pulau Seram
Minyak asiri pada akar berbau minyak adas, sedangkan kulit batang berbau minyak kayu putih dan dikenal dengan nama culilawan atau minyak lawang. Minyak ini dimanfaatkan sebagai obat maag (gangguan pencernaan), penyakit kolera, dan minyak gosok

B.      Syarat Tumbuh.
Kayu manis membutuhkan lingkungan yang sesuai dengan habitatnya saat tumbuh. Syarat tumbuh yang sesuai untuk kayu manis akan menciptakan kualitas minyak asiri yang baik dengan standar internasional. Persyaratan tumbuh ini meliputi tanah, iklim, curah hujan dan kelembaban yang secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 18.
TABEL 18. SYARAT TUMBUH TANAMAN KAYU MANIS
Uraian
Syarat Tumbuh
Tanah
-       Tanah yang paling cocok adalah tanah yang subur, gembur, agak berpasir, dan kaya bahan organik.
-       Pada tanah yang liat keadaannya kurang baik. Pusat di Sumatera Barat tanahnya adalah andosol dan latosol, ditanam di lereng-lereng gunung, baik yang agak landai maupun yang curam.
-       Pada tanah yang berpasir akan memberikan hasil kulit yang paling harum. Di tempat rendah tumbuhnya lebih cepat daripada di tempat tinggi, tetapi di tempat rendah kulit yang dihasilkan kurang tebal dan rasanya juga agak kurang.
Ketinggian tempat
Ekologi dan penyebaran yang asli tumbuh secara liar di hutan Malia, Cina, dan Indonesia pada ketinggian 1000-1500 m dpl. Dengan suhu
18-230. Tanaman bisa tumbuh pada ketinggian 0-2000 m dpl, tetapi yang terbaik dan banyak diusahakan dengan produksi yang memuaskan adalah ketinggian 500-1500 m dpl.
Iklim
Daerah penanaman yang dikehendaki kayu manis bersuhu rata-rata
250 C dengan batas maksimal 270 C dan minimal 180 C, tergantung jenis tanamannya. Suhu ini sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Jika curah hujan tinggi, suhu menjadi rendah sehingga kualitas kulitnya kurang baik dan kadar airnya menjadi tinggi.
C.      Perbanyakan Tanaman.
Perbanyakan kayu manis di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat, dilakukan dengan dua cara yaitu cara generatif dengan biji dan cara vegetatif. Di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam diperoleh informasi bahwa sekitar 43%lahan menggunakan bibit yang berasal dari biji dan 57% berasal dari tunas.
1.      Perbanyakan secara generatif
Dari hasil penelitian diketahui bahwa perbanyakan dengan biji lebih baik dibandingkan dengan tunas atau setek. Beberapa kegiatan pada tahapan perbanyakan dengan biji adalah sebagai berikut.
a.      Pemilihan pohon induk
Ada dua jenis Cinnamomum burmannii, yaitu tanaman kayu manis yang pucuk daunnya bewarna hijau dan merah. Namun, hingga saat ini varietas belum dijadikan sebagai patokan dalam memilih pohon induk. Pohon induk dipilih dari tanaman yang memiliki pertumbuhan baik dan berbatang besar. Pohon induk sebaiknya telah berumur lebih dai 10 tahun, sehat, dan aroma kulitnya baik. Jika perlu, teliti kandungan minyak asirinya terlebih dahulu.
b.      Pemilihan biji bermutu
Biji harus benar-benar berasal dari buah masak pohon atau jatuhan dengan daya kecambah yang baik. Kadar air dan bobot biji masing-masing 35,01% dan 68,11%. Biji kayu manis tidak bisa bertahan lama sehingga tidak boleh disimpan lebih dari 1 minggu pada suhu kamar (27-280C) atau lebih dari empat minggu pada suhu rendah (15-200 C).
c.       Penyiapan tempat penyemaian
Penyemaian bisa dilakukan langsung pada bedengan dan polibag. Penggunaan polibag memang lebih praktis, tetapi memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sementara itu, penyemaian di bedengan lebih murah, tetapi agak merepotkan. Namun, masing-masing tempat penyemaian tersebut perlu disiapkan terlebih dahulu sebelum penyemaian biji.
d.      Penyemaian biji
Biji disemai pada bedengan denga jarak 5 cm, kedalaman 0,5-1 cm dari pemukaan tanah. Selanjutnya biji ditutup dengan tanah halus atau pupuk kandangyang sudah matang. Biasanya biji mulai berkecambah setelah 5-15 hari semai dengan daya kecambah 80-85%. Untuk penanaman di polibag, masing-masing polibag diisi sebanyak satu biji, lalu ditutup dengan tanah halus setebal 0,5-1 cm. Selanjutnya polibag disusun rapi ditempat yan ternaungi.
e.      Pemindahan semaian
Setelah dipelihara selama 1-2 bulan, kecambah biasanya sudah memiliki dua helai daun. Pada saat ini, pindahkan semaian ke bedengan atau polibag pembiakan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bibit. Pada bedeng pembiakan, semaian ditanam dengan jarak 20-25 cm. Sementara itu, pada polibag, semaian bisa langsung ditanam dengan jumlah satu semaian untuk setiap polibag.
     Di persemaian kedua, tanaman masih memerlukan naungan selama beberapa hari. Frekuensi penyiraman sebaiknya cukup satu kali sehari. Selain itu, lakukan pemupukan dengan urea sebanyak satu sendok teh untuk setiap bibit yang ditaburkan ke sekeliling bibit.





2.      Perbanyakan secara vegetatif
Selain diperbanyak lewat biji, tanaman kayu manis juga bisa diperbanyak secara vegetatif. Ada dua macam perbanyakan vegetatif yang bisa dilakukan, yaitu dengan tunas dan setek.
a.      Perbanyakan dengan tunas
Perbanyakan tanaman denga tunas disebabkan petani pada umumnya memanen tanaman sebelum menghasilkan buah. Oleh karena batang pokok tanaman yang tersisa di kebun bisa menumbuhkan tunas, petani menggunakan tunas tersebut untuk penanaman berikutnya. Perbanyakan dengan tunas sudah lama dilakukan petani, bahkan lebih cepat memberikan hasil. Namun, jika langsung ditanam di kebun, tingkat hidup bibit ini sangat kecil.
     Pohon induk yang dipilih sebaiknya memiliki diameter batang yang besar serta tidak terserang hama dan penyakit. Pohon induk harus dirawat dengan baik hingga menghasilkan tunas. Caranya, timbun pohon induk dengan tanah subur atau campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:2. Sebagai perawatan, siram pohon sebanyak dua hari sekali dan bersihkan daerah sekitar pohon dari gulma. Setelah beberapa bulan, tunas akan tumbuh di sekitar tanaman induk.
b.      Perbanyakan dengan stek
Perbanyakan dengan setek jarang digunakan karena tingkat kegagalannya lebih tinggi dibandingkan dengan perbanyakan lainnya. Setek yang biasa digunakan berupa setek pucuk. Adapun media tanam yang digunakan sama seperti media penyemaian biji, yang penting teksturnya gembur. Setek sebaiknya diambil dari pohon induk yang penampilannya baik dan sehat. Pucuk dipotong sepanjang 15-20 cm. Arah potongannya harus miring dan daun pucuk yang disisakan cukup 2-3 helai saja. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi penguapam. Untuk mempercepat proses keluarnya akar, tambahkan ZPT dengan dosis sesuai aturan pada kemasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar